Nol sebagai wakil dari kosong terutama dalam kalender yang
berkembang di Meksiko tengah bagian selatan. Selain itu juga, nol
dipakai dalam sistem bilangan vigesimal atau 20-angka di meksiko. Di
Eropa, perkembangan nol menjadi bagian integral dari angka Maya, tetapi
tidak mempengaruhi sistem angka Eropa. Sedangkan di Cina, perkembangan
nol bermula dari berhitung menggunakan tongkat sejak abad ke-4 SM, namun
mereka memahami perhitungan negatif dan perhitungan nol, namun tidak
dapat menyimbolkan.
The Nine Chapters on the Mathematical Art
Cina adalah buku matematika pada abad ke-1 M, yang kemudian disalin
dalam teks Cina. Yang isinya, bahwa Ptolemy dipengaruhi Hipparcrus dan
Babilon, dalam menggunakan simbol untuk nol (lingkaran kecil dengan
panjang overbar) dalam sistem angka sexagesimal pada abjad angka
Yunani.Nol juga pernah digunakan dalam tabel angka Romawi oleh Dionysius
Exiguus. Yang awalnya angka Romawi tersebut berasal dari sistem Roma
Kuno, yang diadaptasi dari angka Etruscan.
India yang menggunakan
angka desimal dalam hitungan, termasuk nol, merupakan teks Jain, yang
dijelaskan dalam buku berjudul Lokavibhâga pada 458 AD, yang menggunakan
bahasa Sanskrit (angka untuk angka). Dalam teks tersebut diperkenalkan
penggunaan khusus Glyphs pada tampilan simbol angka nol yakni lingkaran
kecil yang ditemukan di prasasti Candi Chaturbhuja di Gwalior India pada
876 TM. Angka India dan posisi sistem bilangan diperkenalkan kepada
peradaban Islam oleh al-Khawarizmi sebagai konstribusi pemikiran
matematika. Karya terkenalnya adalah Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Ia
menjelaskan penggunaan nol, sebuah angka penting untuk dikembangkan
orang India.
Kemudian, pada abad ke-12, sistem angka India pada Aritmatika diperkenalkan ke dunia Barat melalui terjemahan bahasa Latin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar