Jika mendengar kata MATEMATIKA, orang akan langsung
terbayang rumus-rumus trigonometri, logaritma atau berbagai perhitungan
rumit lainnya. Memang, selama ini
image MATEMATIKA selalu
dihubungkan dengan pelajaran yang rumit, memusingkan dan membosankan.
Sehingga mayoritas siswa pun sangat “membenci” MATEMATIKA. Jika hal ini
berlangsung terus-menerus maka akan menimulkan efek yang tidak baik
terhadap perkembangan matematika dan siswa itu sendiri. Karena siswa akn
menjadi malas mempelajari MATEMATIKA.
Sebenarnya, terdapat berbagai cara untuk mengubah
image MATEMATIKA
menjadi pelajaran yang diCINTAi siswa. Kita hanya perlu menarik minat
siswa untuk mengetahui MATEMATIKA lebih dalam. Ini memang bukanlah hal
yang mudah, namun tidak mustahil untuk dilakukan. Ada beberapa langkah
yang yang bisa kita lakukan, antara lain:
- Menggunakan alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembahasan
Media
ataupun alat peraga akan sangat membantu pembelajaran karena dengan
melihat “cara kerja” rumus-rumus secara langsung dengan alat peraga,
siswa akan lebih lama menempel di otak mereka daripada hanya dengan
mendengarkan “ceramah ” sang guru. Karena menurut beberapa ahli,
seseorang akan mengingat 40% lebih banyak sesuatu yang ia lihat
dibandingkan yang ia dengar.
”I hear and I forget, I see and I remember”
- Membentuk kelompok belajar dengan kemampuan yang merata
Bentuklah
kelompok-kelompokyang terdiri dari tiga sampai empat orang yang
masing-masing anggotanya memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Hal
ini harus dilakukan agar siswa yang kemampuannya lebih tinggi akan bisa
membantu menjelaskan materi kepada yang belum paham. Selain itu, siswa
yang “kurang” tersebut akan termotivasi melihat rekan sekelompoknya
sehingga ia akan tertantang untuk menjadi lebih baik.
- Memancing dan memfasilitasi siswa untuk menemukan rumusnya sendiri
Dalam
mengajar, kita perlu mengajak siswa untuk “menemukan” sendiri
rumus-rumus MATEMATIKA menggunakan rumus dasar yang ia ketahui
sebelumnya. Misalnya dalam materi perkalian sinus dan cosinus, siswa
bisa diarahkan untuk mencari rumus tersebut dengan menggunaka rumus
penjumlahan dan selisih trigonometry. Dengan demikian, siswa akan lebih
mengingatnya karena dia sendirilah yang “menyusun”nya .
“I do and I understand”
- Menghubungkan materi yang diperolah dengan kehidupan sehari-hari
“Apa
sih gunanya
MATEMATIKA?”. Pertanyaan itu seringkali terlontar dari mulut siswa.
Mereka malas belajar matematika karena menganggap matematika itu TIDAK
BERGUNA. Sebagai pengajar, kita perlu mengubah paradigma ini. Kita bisa
memberi contoh betapa bergunanya matematika untuk pemrogaman aplikasi
komputer, merencanakan pengeluaran negara, membangun bangunan-bangunan
bersejarah (seperti Menara Eiffell dan piramida Mesir) bahkan untuk
menhitung jarak bumi ke planet-planet lain di galaksi ini. Dengan
memberikan contoh langsung mungkin akan lebih mengena pada siswa.
- Sisipi pembelajaran dengan materi tambahan tentang keajaiban MATEMATIKA
Untuk
menghindari kejenuhan siswa, sisipilah pembelajaran denga pengetahuan
tambahan tentang keajaiban MATEMATIKA. Selain itu, hal ini juga bisa
menambah ketertarikan dan motivasi siswa untuk mengkaji MATEMATIKA lebih
mendalam. Mereka akan bertanya-tanya, “
kog bisa gitu?, darimana asalnya sih?”,
dan pertanyaan-pertanyaan lain yang akan menuntun mereka untuk
menemukan rahasia-rahasia MATEMATIKA yang lainnya. Setelah siswa tahu
keajaiban MATEMATIKA, ia akan menunjukkannya kepada keluarga atau pun
teman-teman mereka. Dengan begitu, mereka akan menjadi lebih paham dan
merasa memiliki keahlian dalam MATEMATIKA lalu lama-kelamaan akan
menyukainya.
- 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Sabar, Semangat)
Guru MATEMATIKA biasanya dicap sebagai guru
KILLER karena
sering marah-marah jika siswanya tidak bisa mengerjakan soal dengan
benar. Bagaimana mungkin siswa bisa menerima pembelajaran dengan baik
jika si siswa ketakutan melihat guru MATEMATIKAnya. Mulailah
pembelajaran dengan tersenyum semanis mungkin agar
mood siswa juga menjadi sumringah. Sapalah siswa kita dengan salam yang ramah dan sopan.
Bersabarlah
menghadapi siswa yang “lambat” memahami materi. Bimbinglah mereka
dengan penuh kesabaran agar mereka tidak mudah menyerah. Jangan marahi
siswa jika ia tidak mengerjakan soal dengan benar karena hal itu hanya
akan membuat siswa membenci MATEMATIKA sehingga ia tidak akan berusaha
untuk memahaminya.
Sebisa mungkin, usahakan agar kita selalu
bersemangat dalam mengajarkan MATEMATIKA. Seperti pepatah yang
mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing lari”. Jika kita tidak
bersemangat maka siswa pun akan lebih tidak bersemangat lagi. Dengan
semangat, kita akan menyebarkan energi positif kepada siswa kita untuk
lebih bersemagat lagi mempelajari MATEMATIKA. Semangati mereka untuk
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Sebagai
pengajar kita harus menanamkan pada diri kita Jangan pernah menilai
keberhasilan pembelajaran hanya dengan nilai semata. Jangan menyerah
untuk membuat siswa menyukai MATEMATIKA karena itulah kunci agar siswa
lebih memahami esensi MATEMATIKA dan bahkan mereka akan tertarik untuk
mengkaji dan mengembangkan MATEMATIKA lebih jauh lagi. Buatkah
MATEMATIKA menjadi pelajaran yang menyenangkan, bukan menyeramkan.
SALAM CINTA MATEMATIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar