Fregean berpendapat bahwa konteks dasar
membantu pertarungan adalah psikologisme, dalam lingkungannya bagian
investigasi. Wittgenstein menyetujui bahwa jawabannya tidak akan bergantung
pada jiwa, psikis, maupun pada sesuatu yang gaib, tapi akan pada keadaan khusus
dari tujuan itu.
Frege
setuju bahwa logika dan psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang seluruhnya
berbeda, dan conflating keduanya merupakan sesuatu yang menentukan bagi keobyektifan matematika. “Ketentuan
matematis bukanlah konsep psikologis. Bentuk ketentuan ini merupakan permainan
bahasa”.
Wittgenstein
menjelaskan point-point dengan
membedakan 3 hal pendapat ini dengan membedakan 3 hal (1) sebuah percobaan,(2)
sebuah prediksi apakah seseorang akan menghitung dengan baik, dan (3) sebuah
pernyataan matematis. Menurut pendapat Wittgenstein pernyataan matematis tidak
dapat menggambarkan fakta empiris, tetapi memberikan kerangka untuk
menggambarkannya; oleh karena itu fakta empiris tak dapat merubah matematika.
Wittgenstein
setuju “adanya perbedaan antara suatu proses yang mempunyai hasil dan
menjadikan proses tersebut sebagai hasil”(Awl,pr88). Perbedaan hasil antara
percobaan kami disebabkan beberapa hal,seperti: mekanisme yang perlu
peminyakan, debu terdapat dalam drajatnya, salah satu bola telah terpotong, dan
sebagainya. Sebuah perbedaan dalam hasil perhitungan dapat menjadi hasilnya
hanya ini bisa saja karena percobaan salah satu dari kami membuat kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar