Rabu, 22 Mei 2013

Selayang perkembangan angka nol

Nol sebagai wakil dari kosong terutama dalam kalender yang berkembang di Meksiko tengah bagian selatan. Selain itu juga, nol dipakai dalam sistem bilangan vigesimal atau 20-angka di meksiko. Di Eropa, perkembangan nol menjadi bagian integral dari angka Maya, tetapi tidak mempengaruhi sistem angka Eropa. Sedangkan di Cina, perkembangan nol bermula dari berhitung menggunakan tongkat sejak abad ke-4 SM, namun mereka memahami perhitungan negatif dan perhitungan nol, namun tidak dapat menyimbolkan.

The Nine Chapters on the Mathematical Art Cina adalah buku matematika pada abad ke-1 M, yang kemudian disalin dalam teks Cina. Yang isinya, bahwa Ptolemy dipengaruhi Hipparcrus dan Babilon, dalam menggunakan simbol untuk nol (lingkaran kecil dengan panjang overbar) dalam sistem angka sexagesimal pada abjad angka Yunani.Nol juga pernah digunakan dalam tabel angka Romawi oleh Dionysius Exiguus. Yang awalnya angka Romawi tersebut berasal dari sistem Roma Kuno, yang diadaptasi dari angka Etruscan.

India yang menggunakan angka desimal dalam hitungan, termasuk nol, merupakan teks Jain, yang dijelaskan dalam buku berjudul Lokavibhâga pada 458 AD, yang menggunakan bahasa Sanskrit (angka untuk angka). Dalam teks tersebut diperkenalkan penggunaan khusus Glyphs pada tampilan simbol angka nol yakni lingkaran kecil yang ditemukan di prasasti Candi Chaturbhuja di Gwalior India pada 876 TM. Angka India dan posisi sistem bilangan diperkenalkan kepada peradaban Islam oleh al-Khawarizmi sebagai konstribusi pemikiran matematika. Karya terkenalnya adalah Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Ia menjelaskan penggunaan nol, sebuah angka penting untuk dikembangkan orang India.

Kemudian, pada abad ke-12, sistem angka India pada Aritmatika diperkenalkan ke dunia Barat melalui terjemahan bahasa Latin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar