Selasa, 21 Mei 2013

KEMAMPUAN PERMAINAN BAHASA YANG TIDAK DAPAT DITINJAU KEMBALI


Fregean berpendapat bahwa konteks dasar membantu pertarungan adalah psikologisme, dalam lingkungannya bagian investigasi. Wittgenstein menyetujui bahwa jawabannya tidak akan bergantung pada jiwa, psikis, maupun pada sesuatu yang gaib, tapi akan pada keadaan khusus dari tujuan itu.
Frege setuju bahwa logika dan psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang seluruhnya berbeda, dan conflating keduanya merupakan sesuatu yang menentukan  bagi keobyektifan matematika. “Ketentuan matematis bukanlah konsep psikologis. Bentuk ketentuan ini merupakan permainan bahasa”.
Wittgenstein  menjelaskan point-point dengan membedakan 3 hal pendapat ini dengan membedakan 3 hal (1) sebuah percobaan,(2) sebuah prediksi apakah seseorang akan menghitung dengan baik, dan (3) sebuah pernyataan matematis. Menurut pendapat Wittgenstein pernyataan matematis tidak dapat menggambarkan fakta empiris, tetapi memberikan kerangka untuk menggambarkannya; oleh karena itu fakta empiris tak dapat merubah matematika.
Wittgenstein setuju “adanya perbedaan antara suatu proses yang mempunyai hasil dan menjadikan proses tersebut sebagai hasil”(Awl,pr88). Perbedaan hasil antara percobaan kami disebabkan beberapa hal,seperti: mekanisme yang perlu peminyakan, debu terdapat dalam drajatnya, salah satu bola telah terpotong, dan sebagainya. Sebuah perbedaan dalam hasil perhitungan dapat menjadi hasilnya hanya ini bisa saja karena percobaan salah satu dari kami membuat kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar