Selasa, 21 Mei 2013

FILOSOFI MATEMATIKA DI ANTARA DUA GOLONGAN


Sejarah filosofi secara parsial ditandai adanya sebuah pertentangan diantara dua golongan yang masing-masing golongan mempertahankan posisinya. Di satu sisi yaitu mereka yang menyangkal objektifitas dalm segala hal. Pada sisi lain yaitu mereka yang mencoba untuk menjamin keobjetifitasan, tetapi juga digunakan pada nilai pakai dalam misteri metafisika. Sisi pertama dapat dibenarkan secara ilusi di dalam metafisika, dan kemudian yang bersifat anarki, dan kemudian kembali untuk membangun tekad di dalam metafisika.
Wittgenstein membantah kedua pemahaman tersebut. Dalam bukunya Tractacus Logico-Philosophicus, wittgenstein berusaha memaparkan apa yang ada dipikirannya (khayalan) dan kesalahpahaman yang melatarbelaakangi kedua pemahaman tentang metafisika.
Wittgenstein terkadang dikenal digambarkan  menyesatkan oleh temannya, matematikawan cambridge G. H. Hardy.Gambaran penolakan hardy dan keobjektifan, bgaimanapun, tidak berarti bahwa wittgenstein adalah ahli filsafat pertama , dalam golongan anarkis.
Frege ahli logika psikologi yang melihat matematika dan logika sebagai etika emotivis yang kasar: ketika x mengatakan aborsi itu salah, dan y mengatakan bahwa aborsi itu diizinkan. Mereka tidaklah menentang, tetapi hanya merespon dengan pernyataan yang berbeda. Dalam hal ini, pertentanagn wittgenstein dan hardy bergabung: wittgenstein tidak pernah menolak menolak aliran antipsikologi dari orang-orang terdahulunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar